IDE EDAN PENJUAL PIRING !


Lihat postingan di sebuah group, Beliau jual piring. Saya jadi ingat kisah yang diceritakan salah satu pendengar siaran saya, Magic Management, di Radio Ramako FM tahun 1993.

Pendengar tersebut bercerita tentang apa yang terjadi pada hidupnya, dan kisah tersebut sangat inspiratif justru buat saya pribadi sebagai pembawa program acara radio itu. Secara singkat ceritanya begini, walau sebagain detail seperti angka dll saya sudah lupa.

Suatu saat dia terkena PHK dari tempatnya bekerja. Suatu hal yang sungguh luar biasa menghancurkan mentalnya. Dia jadi hancur-hancuran.

Di saat kehidupannya hancur seperti itu, ada teman yang menawarkan sebuah bisnis. Teman ini tanya, kamu bisa nyopir kan ? Waduh nyopir ? Jadi sopir ? Dalam hati orang ini, pertanyaan temannya ini sungguh sangat menghina dan menghancurkan martabat nya.

Tapi karena terdesak kondisi ekonomi yang sudah hancur-hancuran, dia beranikan diri menjawab, ya saya bisa nyopir, kenapa Mas ?

Teman nya bilang, kalau kamu mau saya bisa kenalkan ke seorang juragan piring dan barang pecah belah. Juragan ini sedang butuh sopir pickup nya.

Walau dengan sangat berat hati, karena sebelumnya orang ini bekerja menjadi Manajer di sebuah kantor mentereng, tapi karena terpaksa akhirnya dia ikut bersama temannya bertemu juragan piring.

Singkat cerita, karena referensi temannya bahwa dia orang yang berintegritas, juragan piring itu mempercayakan pada dia 1 pickup penuh piring. Juragan ini bilang, "Ini pickup isinya piring total nilainya 10 juta. Itu harga pokok, harga jualnya 15 juta. Kamu bisa jual ke mana saja. Saya kasih waktu seminggu, tujuh hari. Laku tidak laku kembali kan pickup dan sisa piring yang ada, juga uang hasil penjualan nya."

Tidak ada pilihan, orang ini pun mengambil kesempatan ini.

Pikiran pertamanya adalah membawa pickup ini ke Pasar Induk dan mulai menawarkan ke semua penjual piring di sana. Seharian dia berkeliling dan mendatangi para penjual piring, tapi tak satupun tertarik untuk membeli. Dia lemas. 

Semakin sedih, semakin depresi dan semakin patah semangatnya.

Saat dia lemas sedih duduk di pickup di parkiran, dia melihat banyak sekali pickup menurunkan barang di parkiran pasar induk.

Dia mulai memperhatikan bahwa saat itu yang paling banyak dan aktif menurunkan barang adalah telor asin dari Brebes.

Dia mulai tanya-tanya ke sana kemari, ternyata musiman, saat itu permintaan telor asin dari Brebes sangat tinggi, bahkan masih sangat kurang supply-nya.

Mendadak ada ide gila pada orang ini, pada hari kedua pagi-pagi dia mendatangi salah satu toko penjual piring di Pasar Induk. Dan dia tawarkan seluruh piring di pickup nya hanya seharga 5 juta saja tapi harus dibayar cash.

Karena harga nya yang sangat edan, sangat amat murah, penawaran pertama langsung diborong oleh toko.

Pada hari kedua orang ini sudah punya cash 5 juta dan pickup nya kosong!

Pagi itupun dia pacu pickup nya ke Brebes. Dengan modal 5 juta dia belikan telor asin semua dan dimasukkan ke pickup, dan dia bawa ke Pasar Induk Jakarta.

Kata dia waktu itu semua telor asin nya terjual ludes. Karena memang permintaan nya banyak dan supply-nya sangat kurang. Keuntungan penjualan telor asin 100%. Jadi pada akhir hari kedua dia pegang cash 10 juta!

Besok paginya, pada hari ketiga. Dia ke Brebes lagi untuk membeli telor asin. Semua uangnya dia belikan telor asin. Kemudian dia bawa ke Pasar Induk. Kali ini omset nya sudah jadi 20 juta. Hatinya semakin bersemangat.

Pada hari ke empat dia ke Brebes lagi dan semua uangnya 20 juta dia belikan telor asin. Tapi kali ini dia harus sewa 1 pickup, karena pickup nya sudah tidak muat lagi.

Dia bawa ke Pasar Induk dan jual semua, total omset hari ke empat adalah 39 juta, itu sudah bersih dikurangi biaya sewa pickup dll.

Hari ke lima dia ke Brebes lagi, semua uangnya dia belikan telor asin plus kali ini dia harus sewa 3 pickup. Sama kemudian dia jual ke Pasar Induk. Total omset hari ke lima 75 juta, dikurangi beberapa biaya, karena dia sudah letih dan harus sewa driver dan biaya sewa pickup.

Hari ke enam dan ke tujuh dia lakukan hal yang sama. Dan pada hari ke delapan dia kembali kan pickup kosong ke juragan piring plus setor 10 juta harga semua piring. 

Si juragan piring kaget dan senang sekali, ternyata dalam 7 hari semua piring bisa terjual semua. Diapun memberi bonus 500.000 ke orang ini.

Tapi dengan sopan orang ini menolak ketika ditawari untuk terus berjualan piring. Si Juragan tidak tahu saat itu orang ini sudah jadi jutawan.

Kisah yang luar biasa bukan ? Waktu saya menyimak kesaksian pendengar radio ini, semangat sayapun meledak-ledak. Semoga semangat Sahabat juga ikut meledak-ledak ! Semangat !!

Ngomong-ngomong apakah Sahabat ada yang tahu berapa total omset orang itu pada hari ketujuh ?

MORAL:
Moral yang bisa kita pelajari dari kisah ini adalah

1. Tuhan bisa memberikan berkat yang besar dibalik situasi yang kelihatan hancur.

2. Bisa saja ada peluang besar di ujung jalan yang kelihatan nya sempit.

3. Sering ego dan martabat menghancurkan hidup kita.

4. Hidup di tengah pasar membuat kita "peka" akan kebutuhan pasar.

5. Sedikit semangat di tengah depresi bisa menyulut berkobarnya semangat yang besar.

Oleh
Christovita Wiloto
Pendiri IYE!
Indonesian Young Entrepreneurs


Popular Posts