BU SUJIATMI IBUNDA JOKOWI

Bu Sujiatmi, matur nuwun sanget. Wilujeng mlampah, kang lumampah myang kang kantun, rineksaa Hyang Ma’agung, ngantos benjing sami pinanggya, wilujeng mlampah, benjing nggih pinanggiha malih.

Artinya: 
Bu Sujiatmi, terimakasih banyak. Selamat jalan, berjalan menuju yang merindukan mu, Tuhan Yang Maha Agung Sang Pelindung, sampai suatu saat kita bertemu lagi, selamat jalan, nanti kita bertemu lagi.

Siang itu pada 13 Februari 2016, sekitar jam 12 siang untuk pertama kalinya aku berdiri di depan rumah Bu Sujiatmi. Rumah yang cukup bagus tapi tidak mewah itu berada di perempatan jalan kompleks, di wilayah Sumber, Solo. 

Sepi, sekilas tidak ada penjagaan sama sekali, persis seperti rumah-rumah biasa lainnya. Mobil yang terparkir di rumah bukan Mercy atau Volvo, tapi Terrios. Itulah mobil Bu Sujiatmi sehari-hari.

Namun ketika kami ketuk pagarnya, baru aku sadar bahwa 2 rumah di seberang rumah Bu Sujiatmi penuh dengan tentara berpakaian preman atau kaus hijau ala militer. Mereka semua ramah-ramah ala priyayi Solo, handap asor atau rendah hati.

Pintu rumah dibuka oleh seorang ibu yang menjadi asisten dari Bu Sujiatmi. Sumringah dia menyambut kami, penuh tawa dan gembira. Ini semua karena Kristin Samah yang begitu mengenal hampir semua orang yang ada di rumah itu. Kristin dan Fransisca adalah penulis buku Bu Sujiatmi yang diterbitkan Gramedia.

Kristin memang orang yang sangat penuh kasih, jadi wajar saja kalau Bu Sujiatmi dan seluruh orang di rumah itu bukan saja kenal akrab, tapi aura saling mengasihi begitu kental terasa. Membuat aku dan Ibu ku, Eyang Wiloto, begitu nyaman di sana.

Aku dan ibuku masuk ke dalam ruang keluarga, sedang Kristin langsung ngeloyor masuk ke ruang-ruang yang lebih dalam sambil mencari Bu Sujiatmi dengan tawa yang tak habis-habis. Disambut suara Bu Sujiatmi yang juga penuh keriangan.

Rupanya Bu Sujiatmi masih sibuk menyiapkan Getuk yang dia buat sendiri. Dia bawa sendiri Getuk itu ke ruang keluarga dan sajikan pada kami. Tidak ada sedikitpun kesan bahwa dia adalah Ibunda dari Presiden Republik Indonesia yang sedang berkuasa. 

Bu Sujiatmi menyalami ibuku dan cipika-cipiki dan saling berkenalan. Ibuku juga orang Solo jadi banyak cerita tentang Solo. Semua seru, renyah, penuh tawa sumringah.

Saatnya aku bersalaman dengan Bu Sujiatmi, saat aku sebut namaku, tiba-tiba Kristin bilang, ini Relawan Jokowi lho bu. Tanpa kami sangka dia bilang, aku tahuuu, pernah lihat di tv. Oh rupanya dia mengikuti semua pemberitaan tentang anaknya sejak Pilkada Jakarta dulu.

Luar biasa ! Sangat sederhana, ramah, membuat kami begitu terpesona, terpana. Bahkan ibuku begitu terkesima, detik-detik pertama saja Bu Sujiatmi sudah memberi teladan yang luar biasa bagi kami.

Itulah awal kami berkenalan dengan Bu Sujiatmi yang luar biasa.

Mugi sami awilujenga
Kang lumampah myang kang kantun
Rineksaa Hyang Ma’agung
Ngantos benjing sami pinanggya
Wilujeng mlampah,
Wilujeng mlampah
Benjing nggih pinanggiha malih
Wilujeng mlampah,
Wilujeng mlampah
Benjing nggih pinanggiha malih

Popular Posts