KATA DAHLAN ISKAN SOAL KOMPAS


Pada sekitar tahun 2003 saya main-main ke Gedung Pena di Surabaya miliknya Pak Dahlan Iskan. Saat itu PowerPR memiliki cabang di Gedung Dharmala Sakti persis di sebelah Hotel Grand Hyatt Surabaya.

Saya sangat terpukau dengan kerennya gedung Pena Surabaya, markas besar Jawa Pos Group itu. Semua penerbitan Jawa Pos saat itu terintegrasi di gedung itu.

Yang juga sangat memukau adalah ruang rapat redaksi Jawa Pos yang sangat terbuka, bentuk meja rapatnya Pentagon, persegi lima. Dan semua awak redaksi bisa menyaksikan proses rapat redaksi baik dari ruang kerja masing-masing di sekeliling meja rapat, juga dari ruang kerja di lantai atas nya.

Pada tahun segitu, model ruang redaksi yang keren terbuka seperti itu, mungkin hanya ada di Jawa Pos di Gedung Pena Surabaya itu. Walau saya perhatikan kemudian hari semakin banyak group-group media lainnya di Indonesia menggunakan konsep ini sampai sekarang.

Saat itu di lobby gedung itu ada maket yang terdiri dari beberapa gedung. Tadinya saya pikir maket-maket gedung itu akan berada di satu lokasi. Ternyata setelah dijelaskan oleh Rekan Jawa Pos, gedung-gedung itu, satu akan dibangun di Jakarta, satu lagi di Surabaya dll. Visioner sekali Pak Dahlan dengan strategi maket di tengah lobby gedung itu.

Bukan hanya itu saja, maket yang sangat besar itu dilengkapi juga dengan kereta api mainan, lengkap dengan rel kereta yang melingkar berliku mengelilingi maket itu. Dan bukan hanya itu saja, ternyata ada 3 kali waktu atraksi kereta itu, berjalan lengkap dengan suaranya, yaitu waktu pagi, siang dan sore. Tujuannya jelas, selain sebagai aktraksi, juga untuk membangun visi Jawa Pos ala Dahlan Iskan yang visioner.

Dan saya bertemu dengan Pak Dahlan Iskan, waktu itu beliau belum jadi menteri dan masih agak sakit dan sering bolak-balik ke Cina untuk pengobatan.

Rekan-rekan Jawa Pos saat itu bilang saya mujur karena bisa bertemu Beliau dan berbincang-bincang.

Dari semua perbicangan itu ada yang sangat menarik bagi saya. Saat kami bicara soal urutan media di Indonesia. Pak Dahlan bilang bahwa Jawa Pos itu cuma urutan ke 7. Saya merasa aneh dan saya bilang bukannya urutan kedua setelah Kompas ?

Beliau menjawab bukan, Jawa Pos cuma urutan ke 7. 

Saya masih bingung, jadi setelah Kompas siapa urutan keduanya. Beliau jawab urutan keduanya Kompas.

Lantas urutan ketiganya ? Beliau jawab urutan ketiganya Kompas. Urutan keempat, lima dan enam juga Kompas. Jawa Pos cuma urutan ketujuh.

Dan kamipun tertawa terbahak bersama.

Oleh
Christovita Wiloto
CEO PowerPR

#JakobOetama #Jo #kompas #jawapos #dis #dahlaniskan

Popular Posts