STOP ISTILAH KADRUN !


Saat ini kondisi Indonesia sangat menyedihkan, bukan saja rakyat masih mudah diadu domba, berbagai agenda perang proxi asing sangat mudah dilakukan di Indonesia. Salah satunya karena lemahnya KETAHANAN NASIONAL INDONESIA, sehingga BELA NEGARA di kalangan rakyat sangat lemah.

Soal ideologi Pancasila pun masih pada tataran hafal atau tidak, belum sampai pada implementasi dan pengamalannya. Sehingga dengan mudah Pancasila justru dijadikan komoditas politik untuk saling menjatuhkan, mencap, dan hal-hal buruk lainnya.

Saat ini kalau kita lihat di sosial media Indonesia setiap hari penuh dengan peperangan soal Kadrun vs Non Kadrun. Dari pagi sampai pagi, 24 jam perang tersebut terus menerus terjadi, subur, dan seolah dibiarkan, kalau tidak bisa dikatakan dikompori.

Peperangan antar anak bangsa yang terjadi di sosial media janganlah dianggap remeh. Saya sering mendengar statement para elite yang mengatakan, itukan cuma di dunia Maya, di dunia nyata aman-aman saja. Pemikiran ini berbahaya sekali.

Sosial media justru merupakan transparansi dari pemikiran masyarakat. Jika dibiarkan terus menerus maka ini sama dengan menyiram bensin di mana-mana, dan tinggal tunggu waktu ada sedikit saja percikan api maka Indonesia yang kita sangat cintai ini akan meledak.

Saran saya jangan dibuat dan bahkan diperuncing istilah Kadrun dan Non Kadrun ini.

Kasihan Pak Jokowi, semua itu adalah rakyatnya, rakyat Indonesia yang harus dikasihi dan disejahterakan, tidak terkecuali.

Dengan dikotomi yang semakin diperuncing antara Kadrun dan Non Kadrun, Indonesia justru terpecah belah. Dan ini tujuan yang ingin dicapai oleh Asing dengan berbagai perang proxinya.

Yang perlu kita lakukan adalah memperhatikan semua rakyat, sehingga rakyat yang negatif menjadi setidaknya netral, rakyat yang netral semakin positif, dan rakyat yang sudah positif semakin berjuang bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Itupun dengan syarat pemerintah terbukti benar-benar pro rakyat, pro rakyat dan pro rakyat.

Strategi komunikasi negara ini perlu dibenahi, dengan KETAHANAN NASIONAL dan BELA NEGARA yang disiplin. Agar setiap rakyat Indonesia bangga dengan Indonesia dan memiliki visi yang sama untuk membangun Indonesia. Tidak saling membenci dan terpecah belah.

Oleh
Christovita Wiloto
Founder Strategic Indonesia

Popular Posts