JURUS SAKTI, DITIPU MALAH UNTUNG

Saat saya sekolah di AIM Makati, Manila, tahun 1997, saya berkenalan dengan seorang ibu pengusaha Indonesia yang sukses di sana. Dia sering bercerita tentang pengalamannya. Dari sekian banyak pengalamannya ada satu yang sangat berkesan bagi saya.

Karena cerita ini sudah 13 tahun lalu, jadi saya agak lupa detailnya. Tapi secara garis besar begini ceritanya.

Suatu hari Si Ibu jalan-jalan ke Turki, saat mblusukan keluar masuk pasar tradisional Turki. Dia lihat ada sebuah toko patung-patung yang menarik perhatiannya.

Diapun masuk ke toko patung itu dan mulai dengan detail melihat-lihat apa saja yang dijual di sana. Rupanya toko ini juga merupakan wholesale atau grosir yang menjual banyak patung. Dan setiap itemnya juga banyak.

Dia sampai pada sebuah patung yang dia tahu sekali dia bisa jual di Manila dengan cepat karena dia tahu siapa saja yang berminat akan patung itu. Terutama hotel-hotel kenalannya.

Dan harga patung itu di situ murah sekali hanya 5 juta rupiah, sedangkan dia bisa jual di Manila 10 juta rupiah per patung.

Dia minta untuk bisa bertemu langsung dengan pemilik toko. Dengan pemilik toko Ibu ini mulai negosiasi, dengan negosiasi yang panjang lebar akhirnya dengan agak kesal pemilik toko melepas di harga 3 juta rupiah per patung asal Ibu ini membeli 10 item. Deal !

Ibu ini begitu senang, sudah terbayang bahwa dia akan untung total sekitar 70 jutaan.

Semua barang sudah dibungkus rapi dan dia bawa ke hotel.

Sangking senangnya dengan patung-patung yang dia beli, suatu saat dia buka patung yang sudah dibungkus dengan sangat rapi, siap untuk dibawa via pesawat terbang itu.

Alangkah kagetnya dia ketika menemukan bahwa patung yang dia buka ternyata cacat ! Ini bukan patung yang sudah dia pilih sebelumnya, seperti diganti dengan yang rusak.

Karena panik, dia buka semua patung yang sudah terbungkus rapi itu. Dan dia semakin panik dan lemas, ternyata ke sepuluh patung itu rusak semuanya !

Dia telah ditipu pemilik toko itu. Dia panik dan makin lemas. Rupanya negosiasi yang terlalu sukses membuat pemilik toko itu menipunya. 

Mungkin pemilik toko itu berpikir, Ibu ini hanya turis yang tidak akan pernah bertemu lagi. Mungkin juga pemilik toko itu berpikir bahwa rata-rata barang yang sudah dibungkus dengan rapi khusus untuk pesawat tidak akan pernah dibuka sebelum sampai negara tujuan.

Saat sedih sekali di hotel, tiba-tiba dia mendapat hikmat, sebuah ide edan, sebuah jurus sakti yang dia akan lancarkan besok pagi.

Keesokan harinya, pagi-pagi Ibu ini membatalkan beberapa jadwalnya dan fokus untuk menanggulangi kerugiannya. Dia kembali ke toko itu dengan membawa semua patung rusak yang sudah dibelinya.

Singkat cerita ketika dia minta si pemilik toko untuk mengganti semua patung-patung yang rusak itu, si pemilik toko berkeras tidak mau, dengan alasan patung adalah barang fragile, mudah pecah dan dia tidak bertanggungjawab atas patung yang sudah keluar tokonya.

Tapi Ibu itu sudah mengatur strategi dan kini dia lancarkan jurus saktinya.

Ibu itu bilang ok nggak apa-apa kalau tidak mau ganti. Bahkan dia bilang kali ini dia beli lagi 30 patung yang sama dan dengan harga yang sama. Tapi kali ini dia perhatikan baik-baik dan super teliti semua patung yang dia beli. Mulus tanpa cacat sedikitpun. Dan syukur 30 patung yang dibeli lagi ini aman sampai Manila.

Saya tanya kenapa Ibu malah beli 30 patung lagi ? Saya heran.

Sambil tertawa dia bilang, sebetulnya hampir tidak mungkin Si Pemilik toko ini menjual patung itu hanya seharga 3 juta rupiah per patung. Ibu ini paham betul soal ini. Margin dia sangat tipis sekali. Tapi karena niat pemilik toko itu tidak baik, ingin menipu, maka dia bersedia deal di harga sangat murah itu.

Dan waktu Ibu ini beli 30 patung lagi, si pemilik toko mau tidak mau, terpaksa, bersedia dengan dealnya harga 3 juta rupiah per patung. Karena jika dia menolak maka akan jelas ketahuan bahwa dia sebelumnya sengaja menipu dengan barang rusak.

Jadi yang semula Ibu ini rugi 30 juta rupiah, kini dia malah untung 7 juta rupiah dikali 30 patung sama dengan 210 juta rupiah dikurangi rugi 30 juta rupiah, total keuntungan nya adalah 180 juta rupiah.

Hmm cerdik juga Ibu ini pikir saya kagum. Tapi saya masih ada pertanyaan, memang 30 patung yakin pasti ada yang beli ? Dengan tertawa Ibu ini bilang, saat atur strategi di hotel, dia sudah telepon teman-temannya di Manila dan sudah ada pesanan 30 patung itu. Tanpa kepastian terjual dia bilang dia tidak akan nekat membeli sebanyak itu.

Dan ternyata 10 patung yang rusak itupun bisa diperbaiki oleh Ibu ini dan dijual 7 juta rupiah per patung.

Luar biasa ! Jurus sakti ibu ini, ditipu malah untung ! 

Dia bilang itulah pentingnya BERDOA. Saat hatinya sedih dan lemas di hotel karena telah ditipu, dia berdoa pada Tuhan sambil menangis. Dan Tuhan memberi dia hikmat dengan jurus tersebut.

Cerita yang sangat luar biasa dan menginspirasi saya, saya belajar tentang doa, berserah dan mohon petunjuk Tuhan dalam berbisnis, jurus yang out of the box, dan seni bernegosiasi.

MORAL:

1. Negosiasi terlalu sukses, terlalu menekan bisa menimbulkan peluang hal-hal yang kurang baik. Usahakan negosiasi win-win solution, saling menguntungkan.

2. Dalam situasi apapun jangan patah semangat dan terus berdoa berserah pada Tuhan. Serta selalu mohon petunjuknya.

3. Disetiap krisis selalu ada peluang, di setiap masalah justru selalu ada kesempatan untuk keuntungan.

4. Hadapilah masalah tanpa marah-marah, sabar dan pasti kita menang tanpa harus membuat konflik yang tidak perlu.

5. Teliti, cermat, penuh perhitungan dalam setiap strategi bisnis yang kita akan ambil.

Semoga kisah ini juga bisa menginspirasi Sahabat semua. Semangat !

Oleh
Christovita Wiloto
Founder IYE!
Indonesian Young Entrepreneurs

Popular Posts