NABI NATAN MENEGUR RAJA DAUD


Seorang Raja ditegur seorang Nabi ? Hal itu adalah suatu hal yang biasa. Raja adalah perwakilan kekuasaan Tuhan di bumi, sedang Nabi adalah semacam Spokes Person atau Juru Bicara Tuhan di bumi.

Keduanya dipilih oleh Tuhan, memiliki ROH yang sama yaitu ROH TUHAN itu sendiri dan mestinya bekerja oleh dan untuk Tuhan.

Maka ketika Raja melakukan kesalahan dan tidak ONLINE STREAMING dan UNPLUGGED dari Tuhan, alias TIDAK TERKONEKSI dengan Tuhan, maka Tuhan akan memerintahkan Spokes Person Nya untuk menyampaikan PESANNYA.

Kalau pesan itu perintah, maka yang disampaikan Spokes Person itu adalah perintah. Jika pesan itu pujian penguatan, maka yang disampaikan Spokes Person itu adalah pujian penguatan. Jika pesan itu teguran, maka yang disampaikan Spokes Person itu adalah teguran. 

Pada suatu hari, di suatu musim, di sudut sebuah daerah TUHAN mengutus Natan, seorang Nabi, kepada Daud, seorang Raja. 

Nabi Natan pun datang kepada Raja Daud dan berkata kepadanya sesuai perintah Tuhan : "Ada dua orang dalam suatu kota: yang seorang kaya, yang lain miskin.

Si kaya mempunyai sangat banyak kambing domba dan lembu sapi; si miskin tidak mempunyai apa-apa, selain dari seekor anak domba betina yang kecil, yang dibeli dan dipeliharanya. 

Anak domba itu menjadi besar padanya bersama-sama dengan anak-anaknya, makan dari suapnya dan minum dari gelasnya dan tidur di pangkuannya, seperti seorang anak perempuan baginya. 

Pada suatu waktu orang kaya itu mendapat tamu; dan ia merasa sayang mengambil seekor dari kambing dombanya atau lembunya untuk memasaknya bagi pengembara yang datang kepadanya itu. 

Jadi ia mengambil anak domba betina kepunyaan si miskin itu, dan memasaknya bagi orang yang datang kepadanya itu." 

Lalu Daud menjadi sangat baper, emosi dan murka karena orang itu dan ia berkata kepada Natan: "Demi TUHAN yang hidup: orang yang melakukan itu harus dihukum mati. 

Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan."

Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "ENGKAULAH ORANG ITU! 

Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul (raja sebelum Daud yang ingin membunuh Daud).

Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu.

Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? 

Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon. 

(Sekedar informasi, Uria adalah salah satu panglima perang Raja Daud yang sengaja diperintahkan Daud untuk bertempur ke perang yang sulit, istilah politik jaman now, SENGAJA DISETTING, agar terbunuh oleh lawan. Karena Daud ingin mengambil Istri Uria yang sangat cantik dan seksi bernama Batsyeba, yang selama itu sudah memiliki affair dengan Daud).

Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu.

Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.  

Sebab engkau telah melakukannya secara tersembunyi, tetapi Aku akan melakukan hal itu di depan seluruh Israel secara terang-terangan."

Daud terhenyak, kaget, sedih, malu, lemas dan merasa sangat berdosa berat.

Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "AKU SUDAH BERDOSA KEPADA TUHAN." 

Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati. 

Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati." 

Kemudian pergilah Natan ke rumahnya. Dan TUHAN menulahi anak yang dilahirkan bekas isteri Uria bagi Daud, sehingga sakit. 

Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di lantai. Biasanya Raja berbaring di king spring bed yang sangat mewah.

Maka datanglah kepadanya para tua-tua yang di rumahnya untuk meminta ia bangun dari lantai, tetapi ia tidak mau; juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka.

Pada hari yang ketujuh matilah anak itu. 

Dan pegawai-pegawai Daud takut memberitahukan kepadanya, bahwa anak itu sudah mati. 

Sebab mereka berkata: "Ketika anak itu masih hidup, kita telah berbicara kepadanya, tetapi ia tidak menghiraukan perkataan kita. Bagaimana kita dapat mengatakan kepadanya: anak itu sudah mati? Jangan-jangan ia mencelakakan diri!"

Ketika Daud melihat, bahwa pegawai-pegawainya berbisik-bisik, mengertilah ia, bahwa anak itu sudah mati. Lalu Daud bertanya kepada pegawai-pegawainya: "Sudah matikah anak itu?" Jawab mereka: "Sudah."

Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud menyembah. 

Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan.

Berkatalah pegawai-pegawainya kepadanya: "Apakah artinya hal yang kauperbuat ini? Oleh karena anak yang masih hidup itu, engkau berpuasa dan menangis, tetapi sesudah anak itu mati, engkau justru bangun dan makan!"

Jawabnya: "Selagi anak itu hidup, aku berpuasa dan menangis, karena pikirku: siapa tahu TUHAN mengasihani aku, sehingga anak itu tetap hidup. 

Tetapi sekarang ia sudah mati, mengapa aku harus berpuasa? Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku."

(Sekedar informasi, setelah Uria tewas, Daud menikahi janda Batsyeba, yang selama itu sudah diselingkuhi nya. Batsyeba mengandung anak pertama Daud dari hasil perselingkuhan itu dan anak itu mati).

Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu, atau sering juga disebut Sulaiman. 

TUHAN mengasihi Salomo dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN. 

Kisah nyata ini menceritakan bahwa seorang raja bisa salah dan jatuh ke dalam dosa, bahwa seorang spokes person bisa diutus untuk menegur raja, bahwa raja bisa menyadari kesalahannya dan bertobat, dan bahwa Tuhan bisa menerima pertobatan siapapun, walau pun tetap ada HARGA yang harus dibayar.

NOTE : diolah dari 2 Samuel 12:1-25

Oleh
Christovita Wiloto

Popular Posts