INDONESIA LEBIH HEBAT DIBANDING CHINA


INDONESIA LEBIH HEBAT DIBANDING CHINA

Oleh
Christovita Wiloto 
Founder PowerPR, Strategic Indonesia dan
IYE! Indonesian Young Entrepreneurs

Puji Tuhan Yesus Kristus ! Alhamdulillah !
Di tahun 2002 saat kami, PowerPR, masih berusia 2 tahun dan saat itu Indonesia masih ditahap awal recovery dari krisis ekonomi dahsyat 1998-2000. Kami sudah melakukan ekspedisi bisnis keliling China, yang kami beri nama CHINA BUSINESS TOUR.

Tidak seperti tour biasa di China Business Tour ini kami melakukan business visit, corporate visit, economy visit, melakukan observasi dan sepanjang jalan kami melakukan diskusi, dan bertukar informasi sesama peserta dan narasumber.

Peserta ekspedisi ini terdiri dari para pengusaha, lawyer dan ikut serta Pak MAHENDRA SIREGAR yang saat ini menjabat Wakil Menteri Luar Negeri.

Sementara narasumber kami banyak dari pihak lokal China dan termasuk juga Ibu MARI PANGESTU mantan Menteri, yang saat itu, tahun 2002, adalah Ketua IBAS di Shanghai China. IBAS adalah komunitas Indonesian Business Association in Shanghai.

Cukup komprehensif kami melakukan ekspedisi dari Utara China ke Selatan China, serta menyeberang ke Hongkong.

Kota-kota yang kami kunjungi dan pelajari adalah BEIJING, SHANGHAI, HANGZHOU, YIWU, GUANZHOU, SHENZHEN, HONGKONG. Juga tentu kota-kota di antara kota-kota besar tersebut.

Tahun 2002 persis 1 tahun sebelum wabah SARS pertama kali merebak dan melumpuhkan China di tahun 2003. Tahun 2002 ada tahun di awal-awal kebangkitan ekonomi China, yang akselerasi kebangkitan ekonomi China mulai melesat di tahun 1998, saat Indonesia justru dihancurkan krisis ekonomi yang dahsyat dan menurunkan rezim Soeharto.

Beberapa hal yang kami temukan bahwa saat itu jalan-jalan tol di Beijing dibangun oleh Perusahaan-perusahaan Indonesia dengan tekhnologi Indonesia.

Banyak kompleks properti yang bagus dirancang oleh orang-orang Indonesia.

Saat kami duduk-duduk lobby Hotel Hyatt Pudong, saat itu adalah hotel tertinggi di Shanghai dan Pudong. Musik yang mengalun merdu adalah lagu-lagu Indonesia. Dan ternyata dimainkan oleh live home band orang-orang Indonesia. Hyatt sengaja melakukan hal ini untuk menghibur para pengusaha Indonesia yang sering kongkow-kongkow di sana.

Dari ekspedisi ini kami menemukan bahwa China diuntungkan saat Indonesia dihantam krisis ekonomi 1998. Kita tahu bahwa banyak Konglomerat hebat Indonesia yang saat itu "terjepit" di Indonesia, "DITAMPUNG" China. 

China saat itu selain menampung para konglomerat Indonesia, juga membuka lebar-lebar pintu mereka untuk berinvestasi dan mengembangkan ekonomi China.

Istilah China saat itu begini, kalau pemerintah China punya uang 1 triliun dan saat itu dibelikan bakpao untuk menghidupi rakyatnya, maka dana itu hanya akan bertahan seminggu. Tetapi jika dana itu diserahkan pada para konglomerat Indonesia untuk berusaha di China, maka mereka akan membuat banyak pabrik yang akan menampung semua rakyat China untuk bekerja dan semua bisa makan kenyang seterusnya.

Dan secara "rahasia" para konglomerat Indonesia lah yang sebenarnya menjadi PEMICU kebangkitan ekonomi China seperti sekarang. 

Silakan kita datang ke Shanghai Ban, kita bisa temui ratusan gedung-gedung pencakar langit milik konglomerat Indonesia. Jelas sekali terlihat karena ada logo-logo nya. 

Dan yang paling penting diketahui adalah saat itu overseas Chinese yang terhebat di seantero dunia lahir dan besar di Indonesia dan mereka lah yang mengajarkan dan sekaligus memicu kemajuan ekonomi China. 

China sangat berkepentingan terhadap kebobrokan Indonesia. Kalau Indonesia menjadi hebat, maka para Konglomerat akan menarik semua investasi mereka kembali ke Indonesia.

Sampai detik ini para konglomerat Indonesia belum 100% kembali berinvestasi di Indonesia. Kenapa ? Indonesia kepastian hukum nya sangat lemah, Indonesia stabilitas keamanan nya masih sangat mengerikan bagi mereka.

Lantas selain berbisnis di China, para konglomerat Indonesia pun kini sudah mendunia, mereka berinvestasi luar biasa di Afrika, di Eropa, di wilayah benua Amerika. Bahkan banyak klub-klub bola dunia yang kita idola kan, adalah milik para konglomerat Indonesia. Tentu hal ini tidak akan diumumkan.

Jadi sebetulnya kalau mau jujur, BKPM tidak usahlah repot-repit cari investor global yang dananya terbatas itu. Cukup rayu dan yakinkanlah para konglomerat Indonesia itu untuk kembali berinvestasi di Indonesia. Pulang kampung. Maka Indonesia jadi hebat.

Jadi kesimpulannya adalah, cepat atau lambat Indonesia akan jauh lebih kaya dan sempurna dibanding China. Pada saat Indonesia sudah tidak BOBROK lagi.



Popular Posts