TUHAN YESUS MENGELUH DAN MARAH ?


TUHAN YESUS MENGELUH DAN MARAH ?

Oleh
Christovita Wiloto 

Apakah Tuhan Yesus Kristus pernah mengeluh dan marah ? Kalau kita telusuri Alkitab ternyata Tuhan Yesus Kristus pernah mengeluh dan marah lho.

Tentu mengeluh dan marah yang STRATEGIS, PRODUKTIF dan SORGAWI. 

Ada ya mengeluh dan marah yang STRATEGIS, PRODUKTIF dan SORGAWI ? 

Ada ! Tuhan Yesus Kristus mengajarkan dan memberi teladan Nya bagi kita.

Bukan mengeluh dan marah yang kaleng-kaleng dan sekedar mengobral emosi negatif atau bad mood atas emosi jiwa yang negatif, apalagi sekedar BÉTÈ.

Mengeluh itu manusiawi, bahkan sorgawi kok. Itu luapan emosional. Kita manusia diciptakan berdasarkan CITRA atau IMAGE dari ALLAH. Allah memiliki emosi juga.

PENTING. Yang menjadi tantangan kita adalah, bagaimana agar mengeluh dan marah itu jangan sampai tidak proporsional dan mendominasi pikiran dan kehidupan. 

Jangan sampai mengeluh dan marah kita lakukan sekedar untuk memuaskan hawa nafsu atau keinginan daging.

Tantangan kita adalah mengelola mengeluh dan marah menjadi STRATEGIS, PRODUKTIF dan SURGAWI.

Cuma satu cara untuk itu, yaitu minta ROH KUDUS MENGINTERVENSI hidup, mood dan karakter kita. 

Upaya kita tanpa intervensi ROH KUDUS cenderung sulit, kalau tidak bisa disebut SIA-SIA.

Tuhan Yesus Kristus mengeluh saat Orang Farisi minta tanda. Karena mereka ngenyel dan yang terpenting adalah, mereka secara sistematis sedang MENCOBAI Yesus dengan kata-kata yang licin dan menjebak.

Markus 8:11-13 

Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Yesus mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga.

Maka MENGELUHLAH Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda."

Yesus meninggalkan mereka; Yesus naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang. 

----akhir ayat---

Bukan sekedar mengeluh dan marah, bahkan Tuhan Yesus Kristus pernah mengamuk di Bait Allah, ketika Bait Allah dijadikan sarana praktek berjual beli dan transaksi jahat. Ketika Bait Allah tidak dikuduskan.

Markus 11:15 

Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, 

----akhir ayat---

Alkitab mengajar kita anak-anak Allah bagaimana mengelola harapan dan keluhan diri.

Roma 8:18-30 

PENGHARAPAN ANAK-ANAK ALLAH

Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. 

Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya, tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.

Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. 

Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. 

Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?

Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. 

Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 

Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

----akhir ayat----

Tuhan Yesus Kristus mengajarkan kita bagaimana mengelola kemarahan kita.

Efesus 4:26-27 

Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. 

Kesimpulannya serahkan emosi, keluhan dan amarah kita pada Kuasa Allah, mohon agar Roh Kudus mengintervensi karakter kita, sehingga Allah bebas menggunakan seluruh kehidupan kita, termasuk emosi, keluhan dan amarah kita untuk kemuliaan Allah. 

Saat emosi, mengeluh dan marah jangan sampai kita berbuat dosa dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

Popular Posts