TUKAR GULING NEW YORK CITY DAN MALUKU
TUKAR GULING NEW YORK CITY DAN MALUKU
Oleh
Christovita Wiloto
Founder IYE!
Indonesian Young Entrepreneurs
Foto ini, saat saya di suatu hari jalan-jalan menyusuri New York City, yang jalannya lurus-lurus, dari ujung ke ujung. Kalau dilihat dari atas mirip kotak-kotak.
Sambil terus menggumam dalam hati. Luar biasa, Belanda mau TUKAR GULING Pulau Manhattan New York City ini dengan Pulau kecil RUN di Maluku, di wilayah Indonesia.
Pastilah Belanda melihat kedahsyatan Indonesia.
Tapi kenapa kita orang Indonesia seperti BUTA, tidak bisa melihat kedahsyatan bangsa kita sendiri ya ?
Kota New York menelusuri asal-usulnya adalah sebuah pos perdagangan yang didirikan di ujung selatan Pulau Manhattan oleh Belanda pada tahun 1624.
Pemukiman ini saat itu dinamai New Amsterdam (Belanda: Nieuw Amsterdam) pada tahun 1626 dan disewa sebagai kota pada tahun 1653.
Kemudian kota ini berada di bawah kendali Inggris pada tahun 1664 dan diganti namanya menjadi New York setelah Raja Charles II dari Inggris memberikan tanah tersebut kepada saudaranya, Duke of York.
Kota itu diperoleh kembali oleh Belanda pada Juli 1673 dan diganti namanya menjadi Oranye Baru selama satu tahun tiga bulan; kota ini terus dinamai New York sejak November 1674.
Kemudian ditukar guling Belanda ke Inggris, dengan Pulau RUN di Maluku pada tahun 1677.
Pada 1677, Belanda dan Inggris menggelar kesepakatan melalui Perjanjian Breda. Pasal 3 Perjanjian Breda memutuskan PULAU RUN MALUKU yang sebelumnya dikuasai Inggris tetapi sedang diduduki Belanda menjadi milik Belanda.
Sementara PULAU MANHATTAN DI NEW YORK, yang kini berada di Amerika Serikat, yang saat itu merupakan koloni Belanda tetapi tengah digenggam Inggris, resmi sebagai hak Inggris.
Tapi kenapa kita orang Indonesia seperti BUTA, tidak bisa melihat kedahsyatan bangsa kita sendiri ya ?
Sahabat APA YANG SALAH dengan bangsa kita ?