WFAW : WORK FROM ANY WHERE
WFAW : WORK FROM ANY WHERE.
Oleh
Christovita Wiloto
Founder PowerPR Institute Community
Jauh sebelum ada Pandemi dan WFH atau work from home marak akhir-akhir ini, sudah 22 tahun kami kerja WFAW. Sejak kami resign dari BPPN dan jadi entrepreneur.
Lebih tepatnya, sebetulnya karena terpaksa. Jakarta sangat macet kalau harus bekerja dari kantor, dan harus visit 3-4 klien perhari, itu jadi hil yang mustahal alias hal yang mustahil.
Jadi terpaksa harus kerja dengan cara mobile. Baik di kendaraan, pesawat, cafe, restoran, hotel, kantor klien dan lain-lain. Data, research, draft, analisa dikerjakan team di kantor, atau di mana saja, kemudian via digital dikirim pada kami.
Demikian pula saat di luar kota atau luar negeri sekalipun. Pada saat kami buka kantor di Singapura 2006-2011, pola WFAW ini sangat mendukung cara kerja kami. Sebetulnya yang diperlukan adalah mindset dari team kita untuk bisa bekerja sama dengan sistem WFAW ini.
Maka saat Pandemi menerpa, kami sudah terbiasa dengan pola kerja WFAW ini.
Satu hal lain yang penting adalah saat bekerja dengan anggota team yang ada di belahan dunia lain. Perbedaan waktu terpaksa jadi kebiasaan kami. Meeting tengah malam misalnya, karena ada yang di benua lain sudah biasa. Kalau ikut jam kerja kantor, bisa berabe, karena bisa jadi jam kerja kantor kami adalah 24 jam.
Dan kami tidak suka ZOOM MEETING, karena menurut kami itu justru bukan WFAW, karena terikat harus muncul di video. WFAW kami bebas, ada anggota team yang sedang di MRT atau train, di airport, cafe, taksi, bahkan di toilet sekali pun bisa meeting. Bebas !
Cepat tepat, mobile. Tanpa basa-basi, kami menggunakan chat meeting yang harus secure tentunya. Sebuah keterpaksaan tapi ternyata sangat menguntungkan kami selama ini. Sahabat, bagaimana dengan Anda ?