BAHASA ADALAH ROH

BAHASA ADALAH ROH

Peristiwa PENTAKOSTA semoga mengingatkan kita bahwa kemampuan seseorang berbicara berbagai bahasa adalah karunia ROH KUDUS. Ini adalah salah satu yang ingin saya ingatkan, karena kita sering lupa.

Jadi saran saya, jika kita kesulitan membayar kursus bahasa asing, atau sudah bersusah payah belajar bahasa asing tapi tetap susah juga. Saran saya libatkan Roh Kudus dengan sungguh-sungguh untuk menjamah Anda agar mampu berbahasa asing.

Saya memperhatikan banyak imigran di berbagai belahan dunia akhirnya mampu berbahasa negara setempat. Dan makin muda usia imigran itu, semakin canggihlah dia berbicara bahasa setempat, apalagi anak-anak balita. Tanpa kursus, buku, video, audio dll.

ROH KUDUS akan membantu Anda, kalau Anda benar-benar serius dan tidak sekedar iseng-iseng, apalagi becanda dan mencobai.

Kisah Para Rasul 2:1-13 (TB)  

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 

Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. 

Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?

Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:

kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, 

Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."

Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?" 
Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis." 

https://alkitab.app/v/344bf491e11b

Oleh
Christovita Wiloto

Popular Posts