HTM BOROBUDUR, PENCURIAN ARCA DAN BOBROKNYA KARAKTER BANGSA

HTM BOROBUDUR, PENCURIAN ARCA DAN KARAKTER BANGSA  

Sahabat, mumpung saat ini sedang heboh tentang karakter orang Indonesia yang kurang positif dan merusak candi Borobudur. Sehingga harga tanda masuk atau HTM harus dinaikkan jadi Rp. 750.000,-. 

Tahukah Anda bahwa lebih buruk dari itu, catatan Balai Konservasi Borobudur (BKB), dari 504 arca Buddha yang ada di candi peninggalan raja-raja wangsa Syailendra abad ke-8 itu, terdapat 248 arca yang kini dalam kondisi tanpa kepala. Lebih dari 50% kepala arca hilang !

Gaya hidup merusak, bahkan mencuri dari bangsa Indonesia, baik dari kalangan masyarakat umum juga masyarakat elite hanya merupakan sekelumit simptom atau gejala dari maaf, bobroknya karakter bangsa kita.

Karakter bangsa Indonesia ini tidak bisa sekedar dibentuk dengan kebijakan-kebijakan parsial pemerintah saja. Menaikkan HTM sangat bagus, karena bisa mengurangi beban situs candi juga mengurangi pengerusakan. 

Tapi apakah kita bisa jamin, saat candi jadi sepi, pencurian arca candi tidak justru semakin marak ?

Kalau kita lihat di berbagai Instagram dunia, juga nonton film-film Holywood, baca buku-buku interior dunia, ikuti lelang barang-barang antik dunia. Sering sekali kita temui arca-arca asli Indonesia tampil memukau dengan harga selangit di sana. Dari mana asalnya arca-arca itu ?

Mafia pencurinya pasti bukan orang biasa, pasti bukan jaringan biasa, pasti orang Indonesia elite yang memiliki jaringan sangat kuat di Indonesia dan juga di pasar dunia, karena bisa tembus aneka balai lelang terpercaya tingkat global.

Saya sangat setuju HTM Borobudur dinaikkan. Tapi itu sangat tidak cukup, selama revolusi mental karakter bangsa Indonesia hanya sebagai retorika saja. 

Bangsa yang besar adalah bangsa yang jelas visinya dan berjuang keras secara konsisten dan terus menerus membangun karakter bangsanya.

Sahabat, pertanyaan sederhana saja, sebagai bangsa Indonesia apakah Anda tahu apa visi Indonesia ? Dan bagaimana karakter bangsa Indonesia dibentuk ?

Oleh
Christovita Wiloto 
Founder & Chairman
Strategic Indonesia

Popular Posts