Bunda Corla dan Disrupsi Politik Indonesia

Bunda Corla dan Disrupsi Politik Indonesia 

Oleh
Christovita Wiloto
CEO & Managing Partner
PowerPR Indonesia
www.powerpr.id

PowerPR Indonesia memantau popularitas Bunda Corla dan bacapres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto selama 7 hari. Seperti di slide, popularitas Bunda Corla melesat, jauh melampaui ketiga bacapres tersebut.

Padahal semua bacapres sudah mengeluarkan uang besar-besaran untuk menjadi populer, sedang sebaliknya justru Bunda Corla mendapatkan dana besar-besaran karena semua programnya disukai publik.

Memang begitu rumus public relations nya. Orang yang dicintai publik akan populer dan publik rela membeli programnya. Sebaliknya orang-orang yang tidak disukai publik akan mengeluarkan uang banyak untuk mendapatkan popularitasnya. Itulah yang membuat politik di Indonesia sangat mahal, memerlukan dana sangat besar, butuh bohir dan ujung-ujungnya memaksa terjerumus ke dalam korupsi besar.

Artinya kalau kita berandai-andai saja, Bunda Corla ikut sebagai capres dan pilpres dilakukan saat ini. Bukan tidak mungkin Bunda Corla yang terpilih sebagai presiden Republik Indonesia. Lucu, tetapi sangat mungkin terjadi.

Selama ini dunia sudah Disrupsi di semua lini. Mal-mal dan toko-toko banyak yang tutup, bangkrut karena didisrupsi oleh toko-toko online yang melesat berjaya. Taksi hampir semuanya bangkrut karena didisrupsi oleh ojek-ojek online. Termasuk perbankan didisrupsi oleh online banking. Sekolah dan universitas pun didisrupsi oleh kampus global online yang kualitasnya jauh lebih bagus, jauh lebih murah dan jauh lebih praktis.

Semua lini kehidupan didisrupsi ! Termasuk politik Indonesia ! Salah satu penyebabnya adalah proporsi pemilih anak-anak muda yang semakin tinggi. Anak-anak muda ini adalah spesies baru yang sangat berbeda dengan para elit politik yang sudah nenek-nenek dan kakek-kakek.

Dan yang lebih mengerikan lagi adalah elit politik yang sudah nenek-nenek dan kakek-kakek ini begitu over confidence alias terlalu percaya diri. Mereka merasa hebat, dan tidak sadar kalau sudah expired atau kedaluwarsa di tengah perubahan jaman yang sangat cepat ini.

Para elit politik ini tidak akan pernah paham akan paradigma anak-anak muda yang berbeda spesies dari mereka.

Memang pada masa transisi, para konglomerat oligarki sudah mencoba-coba membentuk partai-partai berkemasan anak-anak muda. Tapi mereka gagal total, karena paradigma, ingredient atau bahan-bahan dasarnya tetap old money, orang tua dan sudah kedaluarsa.

Maka saya ingin mengucapkan selamat pada seluruh rakyat Indonesia, bahwa kita akan menikmati Disrupsi Politik Indonesia, yang dilakukan oleh gelombang enerji anak-anak muda Indonesia.

Tidak usah jelaskan detail proses Disrupsi Politik Indonesia ini, agar benar-benar terjadi dengan sempurna, secara alamiah. 

Dan demokrasi di Indonesia bukan lagi dari elit, oleh elit, dan untuk elit lagi. Tapi benar-benar demokrasi rakyat, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk seluruh rakyat Indonesia tercinta. Merdeka !!!

Popular Posts